Motivasi: Mencari Gagasan di Saat Tidur

Bukan hanya untuk istirahat, waktu tidur ternyata bisa digunakan untuk menemukan ide yang brilian.

Mencari Gagasan di Saat Tidur

Bukan hanya untuk istirahat, waktu tidur ternyata bisa digunakan untuk menemukan ide yang brilian.

Dr. Drh. Soehadji (Dirjen Peternakan 1988-1996) dikenal sebagai pribadi yang sangat kreatif dan inovatif. Suatu saat, saya bertanya kepadanya, “Bagaimana cara melahirkan gagasan-gagasan brilian untuk memformulasikan masalah dan menemukan solusinya?”
Tak disangka, ia memberikan jawaban yang menarik dan tak terduga. “Saya tinggal tidur dan ketika bangun tidur saya menemukan gagasan solusinya,” jawabnya.
Rupanya, orang hebat seperti Soehadji dan juga mungkin banyak orang hebat lainnya dapat memanfaatkan waktu tidurnya. Bukan hanya untuk istirahat, waktu tidur ternyata bisa digunakan untuk menemukan ide yang brilian.
Sangat mungkin bahwa tidur yang dimaksud oleh Dr. Soehadji adalah istirahat dalam gelombang otak yang disebut gelombang theta. Tentang hal ini, saya menemukan uraian mengenai gelombang otak dalam buku Piece of Mind karya Sandy Mac Gregor. Menurut Sandy, gelombang otak orang tidur bisa delta, bisa juga tetha. Untuk mengukur gelombang otak digunakan alat pengukur yang disebut elektro-ensefalograf.
Gelombang delta dimiliki orang yang tidur sangat nyenyak tanpa mimpi. Ukuran kecepatan gelombangnya 0,5-3,5 putaran per detik. Gelombang otak milik orang yang sedang dalam keadaan koma sangat kecil 0,5, seperti tidur yang amat sangat nyenyak. Keadaan delta adalah kondisi saat terjadi proses penyembuhan dan peremajaan sel tubuh. Dokter sering menyarankan pasien untuk banyak beristirahat, salah satunya adalah tidur nyenyak dalam gelombang delta ini.
Berbeda dengan gelombang delta, keadaan gelombang theta berlangsung di atas delta yaitu 3,5-7 putaran per detik. Keadaan theta adalah kondisi saat pikiran dalam keadaan bisa kreatif dan inspiratif. Keadaan theta juga terjadi pada saat tidur disertai mimpi. Orang yang melakukan meditasi juga dalam keadaan theta. Banyak pencipta lagu terkenal, artis, musisi, para penemu teknologi, dan pemimpin hebat yang—secara sadar atau pun tidak—sering bekerja dalam keadaan theta sehingga menghasilkan karya mengagumkan.
Keadaan theta adalah keadaan lepas tanpa beban. Seorang penulis bisa merasakan pekerjaan menulisnya terasa mengalir begitu lancar. Seolah-olah ide tulisan itu datang susul-menyusul meskipun tidak menyusun kerangka terlebih dahulu. Itulah hebatnya kondisi otak dalam keadaan theta.
Tidur dalam keadaan theta dapat membuat bangun tidur lebih segar dan dapat menemukan gagasan yang menarik. Tidur dalam keadaan theta bukanlah tidur dengan gelisah. Dalam keadaan tetha, tidur justru berada dalam keadaan tenang.
Meskipun dalam keadaan tidur, otak manusia tetap bekerja, yang terlihat dari adanya gelombang otak. Tidak usah heran, Anda pun dapat memprogram otak untuk bangun pagi sesuai keinginan. Pernah menyetel alarm untuk bangun pukul 3 atau 4 pagi? Apa yang terjadi? Jika tidur dalam keadaan theta, Anda dapat bangun pada pukul 4 kurang satu detik. Dengan begitu, alarm berbunyi sesaat setelah Anda bangun terlebih dulu.
Namun, jika tidur dalam keadaan delta, Anda akan bangun karena mendengar alarm. Padahal, para ahli mengatakan bahwa bangun karena alarm justru akan meningkatkan stres.
Sandy mengatakan bahwa mimpi di pagi hari dapat menghilangkan stres. Jika bangun pagi karena bunyi alarm, Anda dipaksa bangun dalam keadaan sedang bermimpi. Akibatnya, tingkat stres justru bertambah ketika bangun tidur.
Lantas, bagaimana cara agar kita bisa bangun pagi tanpa alarm? Sandy mengatakan bahwa menggunakan sedikit emosi adalah cara yang dapat membuat Anda bangun sesuai harapan. Misalkan, Anda mau berlibur ke luar kota esok hari. Anda harus bangun pukul 04.00 pagi. Dengan kekuatan emosi yang sangat menginginkan bangun pagi untuk berangkat liburan, secara otomatis Anda akan memprogram pikiran bawah sadar untuk bangun pukul 04.00 pagi.
Bagi Anda yang menjalankan ibadah puasa, hal yang sama tentu sering dialami, bukan? Bangun dini hari untuk makan sahur dengan menggunakan alarm. Ternyata, emosi yang sudah terlatih untuk bangun sahur selama beberapa hari membuat kita juga bisa bangun tanpa alarm. Jika ini dilakukan, berarti Anda sudah mampu mengelola pikiran bawah sadar.
Bagaimana memanfaatkan cara ini untuk mendapatkan gagasan-gagasan segar?
Secara prinsipnya sama saja. Mereka yang sudah terlatih emosi positifnya untuk menyelesaikan sesuatu dapat tidur dengan nyenyak dan mendapatkan ide baru setelah bangun tidur.
Sebelum tidur, lihatlah masalah yang sedang dihadapi dan gunakan emosi positif untuk meyakinkan diri bahwa besok pagi Anda sudah menemukan solusi atas masalah yang ada. Serahkan semua pada Yang Maha Kuasa dan tidurlah dengan melepas semua beban pikiran. Esok pagi, Anda bangun lebih segar dan dapat menemukan gagasan bagus untuk solusi yang dicari.
Jangan paksakan diri untuk menuntaskan semua permasalahan di tengah malam karena Anda justru akan gelisah dan sulit tidur. Dengan melepas semua beban dan bersikap positif terhadap penyelesaian masalah, Anda bisa tidur dan tetap produktif. Dengan kata lain, Anda bisa menyelesaikan masalah pada saat tidur. Silakan mencoba. ***

Sumber : Buku MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI -Bambang Suharno

Harga buku : Rp. 90.000 belum termasuk ongkir.

Pesan buku Hubungi:

Wawan : 0856 8800 752
Achmad : 0896 1748 4158

Alamat :
Jln. Rawa Bambu, Gedung ASOHI – Grand Pasar Minggu No.88 A, Jakarta Selatan 12520
Telp : 021-782 9689, Fax : 021-782 0408

No. Rek : PT Gallus Indonesia Utama
BCA : 733 030 1681
MANDIRI : 126 000 2074 119

Koleksi Buku GITAPustaka juga kini tersedia di BUKALAPAK (https://www.bukalapak.com/u/gitapustaka?from=dropdown)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>