MOTIVASI: Memilih Kata

Olah KATA_3

Memilih Kata

Kata-kata bisa lebih tajam dari pedang.

Alkisah, ada seorang pengemis buta di sebuah kota yang meminta tolong kepada seseorang untuk menulis sebuah kalimat di sebuah kertas kardus. Isi tulisan yang dimaksud yaitu, “Saya Buta, Tolonglah saya”.
Setelah tulisan jadi, sang pengemis meletakkan tulisan itu di depan tempat ia duduk bersila. Ia pun meminta-minta di pinggir jalan yang ramai dengan lalu-lalang para pekerja. Satu demi satu orang lewat dan melihat tulisan itu.
Sebagian memberi uang receh, sebagian lainnya tidak mempedulikannya. Tulisan “Tolonglah saya” nyaris tak punya pengaruh positif. Ia seperti sebuah kabar memelas yang membuat orang membantu sekaedarnya. Mungkin saja, kalimat itu sudah sangat biasa sehingga membuat masyarakat kurang mempedulikannya.
Begitulah, pengemis itu menjalankan “usahanya” setiap hari dengan hasil yang begitu-begitu saja. Hingga suatu siang, di tengah suasana yang mulai terik, seorang perempuan muda lewat dan melihat tulisan itu. Ia tampak berjalan agak terburu-buru menuju kantornya di seberang jalan. Namun, sejenak kemudian ia berbalik, tetapi bukan untuk memberi uang melainkan mengganti tulisan di atas kertas kardus.
Setelah itu, ia segera melenggang kembali ke arah kantornya tanpa berkata sepatah kata pun. Pengemis tua itu hanya merasakan ada seseorang, yang sedang melakukan sesuatu di atas kertas. Batinnya sedikit curiga. “Jangan-jangan orang ini berniat buruk, mau mengambil uang receh hasil minta-minta hari ini,” batinnya.
Tak disangka, yang terjadi sebaliknya. Setelah perempuan muda itu pergi, terjadi perubahan yang luar biasa. Tiba-tiba, hampir setiap orang yang lewat dan membaca tulisan itu langsung merogoh kocek dan memberikan sumbangan. bahkan dengan nilai yang bukan receh lagi.
“Aneh, apa yang sebenarnya dilakukan orang itu, ya? Kok sekarang setiap orang lewat langsung memberi uang yang jumlahnya cukup banyak?” tanya pengemis itu dalam hati.
Pengemis itu pun penasaran. Ia bertanya kepada salah satu orang yang memberi sumbangan. “Kenapa Anda memberi uang yang cukup banyak kepada saya?” tanyanya setelah tahu orang ini memberikan uang kertas.
“Karena tulisan ini, Pak,” jawab si Dermawan.
“Maaf, bisakah saya meminta tolong kepada Anda untuk membacakan tulisan itu?” pinta pengemis.
Si Dermawan pun membacanya dengan suara jelas, “Hari ini begitu indah, tetapi saya tidak dapat menikmatinya.” Ia melanjutkan, “Nah, kalimat inilah yang sangat menyentuh hati saya. Saya baru sadar, betapa Tuhan telah memberikan harta yang sangat berharga buat saya, yang membuat saya bisa menikmati indahnya dunia. Sementara Bapak tidak dapat menikmatinya.”
Luar biasa, bukan? Hanya dengan mengubah kata, dampak yang ditimbulkan bisa sangat berbeda. Pepatah mengatakan, pena bisa lebih tajam dari pedang. Maknanya, sebuah kalimat bisa sangat mempengaruhi pembacanya, baik negatif maupun positif. Kata-kata yang baik dapat menularkan kebaikan. Begitu pula sebaliknya.
Dalam dunia penjualan, pilihan kata sangat penting untuk mempengaruhi calon konsumen. Misalnya sebuah pertanyaan, “Apakah Bapak akan membeli produk saya?” Dampaknya akan berbeda dengan pertanyaan, “Bapak mau pesan dua atau tiga?”
Nah, menurut Anda, pertanyaan mana yang akan menghasilkan penjualan? Menurut saya, pertanyaan pertama punya kecenderungan untuk dijawab, “Tidak beli.”
Dulu, ada iklan multivitamin yang bunyi kalimat promosinya “Untuk memulihkan kesehatan setelah sakit”. Kalimat promosi ini membuat penjualan vitamin terbatas untuk orang yang baru pulih dari sakit. Beberapa tahun kemudian, kalimat iklan pun diubah menjadi “Untuk memulihkan stamina”. Sejak itu, multivitamin tersebut semakin populer karena semua orang terdorong untuk membeli multivitamin, baik yang sehat, sakit, dan yang baru sembuh dari sakit.
Begitu pun dalam memotivasi seseorang. Coba perhatikan kata-kata yang digunakan pimpinan dalam menggambarkan tentang tantangan ekonomi di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Ada pemimpin yang bicara kepada anak buahnya, “Ini adalah kabar baik. Kita akan mendapatkan peluang yang hebat.”
Ada pula pemimpin yang mengatakan, ”Mau-tidak mau, kita akan menghadapi tantangan yang berat ini.” Bahkan ada yang lebih menakutkan lagi, “Tahun ini kita menghadapi situasi yang sangat berat dan tidak jelas. Siap-siap saja jika perusahaan ini akan mem-PHK karyawan.”
Anthony Robbin memiliki pandangan menarik mengenai kata-kata yang mempengaruhi orang lain. “Kita perlu melihat sumbu motivasi sesorang, apakah mereka cenderung ingin meraih sesuatu atau ingin menjauhi sesuatu,” katanya.
Orang berbuat baik dan taat beribadah di dunia, bisa dipengaruhi karena rasa takut terhadap hukuman neraka, bisa juga karena ingin menikmati keindahan surga.
Faktor lainnya adalah kecenderungan pengaruh eksternal dan internal. Ada sebagian orang yang mengambil keputusan untuk berubah karena dorongan faktor luar. Sementara sebagian lainnya lebih dominan akibat pengaruh internal.
Suatu hari, ketika Anthony Robbin mempromosikan sebuah seminar, ada seseorang yang menemuinya dan langsung berkata, ”Saya tidak percaya dengan manfaat seminar Anda.”
Robbin tahu, orang seperti ini adalah tipe internal, yang tidak mempan dipengaruhi dengan referensi dan testimoni. Ia pun menjawab, ”Anda sendirilah satu-satunya yang mengetahui, siapa yang rugi jika Anda tidak ikut seminar ini.”
Apa yang terjadi? Jawaban itu justru membuat orang tersebut memutuskan untuk ikut seminar.
Betapa pentingnya memilih kata yang tepat dalam berkomunikasi, baik publik maupun personal. Pasalnya, kata-kata bisa lebih tajam dari pedang. ***

Sumber : Buku MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI -Bambang Suharno

Harga buku : Rp. 90.000 belum termasuk ongkir.

Pesan buku Hubungi:

Wawan : 0856 8800 752
Achmad : 0896 1748 4158

Alamat :
Jln. Rawa Bambu, Gedung ASOHI – Grand Pasar Minggu No.88 A, Jakarta Selatan 12520
Telp : 021-782 9689, Fax : 021-782 0408

No. Rek : PT Gallus Indonesia Utama
BCA : 733 030 1681
MANDIRI : 126 000 2074 119

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>