Motivasi: Membangun Rumah Masa Depan

Membangun Rumah 
Masa Depan

Membangun Rumah Masa Depan

Kehidupan yang kita terima adalah akibat dari perbuatan kita sendiri.

Alkisah, seorang tukang bangunan tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak-cucunya. Ia tahu, ia akan kehilangan penghasilan rutinnya. Namun bagaimana pun, tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya.
Sang mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, seorang ahli bangunan handal yang ia miliki dalam timnya. Namun, ia juga tidak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, Sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya.
Sebenarnya, si tukang kayu sudah ingin menikmati masa pensiunnya dengan segera. Namun, demi kebaikan, ia menyanggupi permintaan terakhir atasannya meskipun dengan berat hati.
Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, “Kerjakanlah. Berikan karya terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada.”
Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya dengan rasa malas. Dengan asal-asalan ia membuat rangka bangunan. Ia merasa malas untuk mencari bahan yang terbaik baik dan ia hanya gunakan bahan-bahan berkualitas rendah.
Saat rumah itu selesai dibuat, sang mandor pun datang memeriksa. Saat memegang daun pintu depan, sang mandor berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!”
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia mendapatkan hadiah rumah tapi hasil dari karya terakhirnya yang asal-asalan. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya. (dirangkum dari newsletter Anne Ahira).
Kisah di atas saya rangkum dari newsletter Anne Ahira. Sekarang, mari kita pikirkan kisah si tukang kayu tersebut. Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan kita. Di akhir tahun, kita akan mendapatkan hadiah yang semua orang pun menerima, yaitu datangnya tahun baru. Memasuki tahun baru hingga akhir tahun depan diibaratkan sebuah bangunan rumah kehidupan.
Hal yang akan kita lakukan di akhir tahun adalah merancang bangunan rumah megah tahun berikutnya. Dalam bahasa bisnis, agenda ini dikenal dengan nama ‘menyusun anggaran (budget)’. Kita mempunyai pilihan, ingin membangun rumah sekokoh dan semegah apa? Ingat, “ini adalah rumah kita, hadiah yang diberikan-Nya untuk kita”.
Jika kita tahu bahwa rumah ini adalah rumah kita, apapun yang terjadi tahun ini tidak boleh membuat kita bermalas-malasan. Pakar manajemen mengatakan bahwa untuk membuat “rumah masa depan” yang baik, kita perlu mempertajam pengamatan dan intuisi. Dengan begitu, kita bisa menyusun asumsi tentang apa yang akan terjadi di tahun yang akan datang.
Jika mampu membuat asumsi dengan tajam, Anda juga punya bekal untuk menyusun target yang tajam. Jika target sudah disusun, Anda dapat menyusun strategi yang baik untuk meraih target. Jika sudah dimantapkan strateginya, Anda tinggal menyusun agenda aksi selama setahun.
Setidaknya, itulah yang bisa kita optimalkan untuk membangun rumah kehidupan di tahun depan. Namun semua adalah pilihan. Kita boleh membangun dengan cara “mengalir” begitu saja tanpa rancangan budget, boleh juga merancang bangunan dengan budget sebaik-baiknya.
Kehidupan yang kita terima adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Masa depan kita adalah hasil dari keputusan kita saat ini. Kekuatan dan kemegahan bangunan rumah kehidupan kita dalam setahun tergantung pada pilihan kita sendiri. Berikan ikhtiar terbaik. Adapun hasilnya, serahkan pada Yang Maha Berkehendak. ***

Sumber : Buku MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI -Bambang Suharno

Harga buku : Rp. 90.000 belum termasuk ongkir.

Pesan buku Hubungi:

Wawan : 0856 8800 752
Achmad : 0896 1748 4158

Alamat :
Jln. Rawa Bambu, Gedung ASOHI – Grand Pasar Minggu No.88 A, Jakarta Selatan 12520
Telp : 021-782 9689, Fax : 021-782 0408

No. Rek : PT Gallus Indonesia Utama
BCA : 733 030 1681
MANDIRI : 126 000 2074 119

Koleksi Buku GITAPustaka juga kini tersedia di BUKALAPAK (https://www.bukalapak.com/u/gitapustaka?from=dropdown)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>