MOTIVASI: Membagi Pendapatan yang Terbatas

Motivasi, kepemimpinan ,motivasi, pemikiran positif, tanggung jawab, tindakan

Membagi Pendapatan yang Terbatas

Berapapun uang yang kamu dapatkan, ingatlah  untuk selalu membagi uangmu ke dalam 5 bagian yang proporsional, agar hidupmu lebih berguna ~Li Ka-Shing

Li Ka-Shing adalah seorang miliarder Hong Kong, satu-satunya orang Asia yang masuk dalam 10 besar orang terkaya di dunia. Ia lahir di Choazhou, China, pada tahun 1928. Masa kecilnya dilewati dengan hidup prihatin karena ayahnya meninggal saat ia berusia 12 tahun. Li harus menyambung hidup dengan bekerja dari satu tempat ke tempat lain. Kini, berkat ketekunan dan kegigihannya, ia memiliki Hutchison Whampoa Limited (HWL) dan Cheung Kong Holding, perusahaan operator terminal kontainer dan pengecer produk kecantikan terbesar di dunia.
Dalam hal keuangan, Li Ka Shing memberikan petuah tentang cara mengelola uang dengan bijak. Ia menguraikan sebuah rencana 5 tahun yang sangat inspiratif untuk mengubah nasib. “Seandainya pendapatan bulanan kamu hanya sekitar Rp4 juta, kamu bisa hidup dengan baik. Saya akan membantu membagi uangmu ke dalam 5 bagian,” pesannya.
Apa saja 5 bagian yang dimaksud Li Ka Shing?
Kumpulan uang yang pertama untuk kebutuhan hidup sehari-hari yang sangat sederhana. Anggarkan uang maksimal Rp38 ribu per hari. Sarapan cukup dengan bihun atau mi, sebutir telur, dan segelas susu. Makan siang pun sehemat mungkin. Untuk makan malam masak sendiri, cukup dengan 2 jenis sayuran dan segelas susu sebelum tidur. Untuk satu bulan, biaya untuk makan seperti ini kira-kira menghabiskan Rp1,2 juta.
Kumpulan uang yang kedua untuk networking, perluasan jaringan pertemanan. Tentunya hal ini akan membuat Anda dikenal oleh banyak orang. Anggarkan tagihan telepon sekitar Rp185 ribu, kemudian Anda bisa mentraktir teman 2 kali dalam sebulan, masing-masing Rp200—300 ribu. Siapa yang Anda traktir? Selalu ingat mentraktir makan siang untuk orang-orang yang lebih pandai atau memiliki wawasan lebih, yang lebih kaya, atau yang telah membantu Anda berkarir. Pastikan melakukan hal ini setiap bulan. Setelah satu tahun, lingkaran pertemanan akan menghasilkan nilai yang luar biasa.
Kumpulan uang yang ketiga untuk belajar. Sisihkan sekitar Rp200 ribu untuk membeli buku. Jika tidak memiliki banyak uang, Anda harus banyak belajar. Bacalah buku dengan teliti serta pelajari pelajaran dan strategi yang diajarkan dalam buku tersebut. Kemudian, cobalah membuat ringkasan buku dengan bahasamu sendiri. Cobalah untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain tentang isi buku tersebut sehingga akan meningkatkan kepercayaan dan daya tarik Anda. Simpan uang hingga Rp300 ribu untuk menghadiri sesi pelatihan. Ketika memiliki pendapatan tambahan, cobalah untuk berpartisipasi dalam pelatihan lanjutan.
Kumpulan uang yang keempat untuk berlibur ke luar negeri. Manjakan dirimu dengan pergi berlibur minimal sekali dalam setahun. Teruslah tumbuh besar dari pengalaman hidup. Tinggallah di penginapan murah untuk menghemat biaya liburan.
Kumpulan uang yang kelima untuk investasi. Tabung Rp1 juta dan kembangkan sebagai modal awal bisnis apapun, yang penting halal. Walaupun rugi dan kehilangan uang, Anda tidak akan kehilangan terlalu banyak. Bagaimana pun, ketika mulai mendapatkan uang, hal itu akan meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian serta mempelajari pengalaman baru dalam menjalankan bisnis. Ketika memperoleh uang lebih banyak, Anda bisa mulai melakukan investasi jangka panjang dan mendapatkan jaminan jangka panjang terhadap kekayaan finansial. Jadi—tidak peduli apapun yang terjadi—dana yang cukup akan selalu tersedia dan kualitas hidup akan terjamin.
Nah, setelah berusaha selama setahun dan penghasilan masih tetap Rp4 juta, itu berarti Anda belum sukses tumbuh sebagai ‘seseorang’. Anda seharusnya benar-benar malu terhadap diri Anda sendiri. “Pergilah ke supermarket dan beli tahu yang paling keras. Ambilah dan hantamkan tahu itu ke kepalamu karena kamu layak mendapatkannya,” pesan Li Ka-Shing.
Yusuf Mansur—ustad yang juga pengusaha—menambahkan satu pesan. Ia mengatakan, jika mau kaya, sisihkan dulu pendapatan untuk bersedekah. Berapa pun miskinnya kita, berbagilah dengan yang lebih miskin. Kemudian sisanya untuk konsumsi dan investasi.
Petuah Li Ka-Shing, Yusuf Mansur, maupun tokoh yang lain menegaskan bahwa hidup bisa didesain, karir bisa direncanakan, dan kebahagiaan bisa dipersiapkan. Jadi, mulailah berencana membagi pendapatan sejak sekarang. ***

Sumber : Buku MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI -Bambang Suharno

Harga buku : Rp. 90.000 belum termasuk ongkir.

Pesan buku Hubungi:

Wawan : 0856 8800 752
Achmad : 0896 1748 4158

Alamat :
Jln. Rawa Bambu, Gedung ASOHI – Grand Pasar Minggu No.88 A, Jakarta Selatan 12520
Telp : 021-782 9689, Fax : 021-782 0408

No. Rek : PT Gallus Indonesia Utama
BCA : 733 030 1681
MANDIRI : 126 000 2074 119

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>