Memancarkan Keyakinan

Motivasi, kepemimpinan ,motivasi, pemikiran positif, tanggung jawab, tindakan

Memancarkan Keyakinan

Banyaknya para penjual yang tidak berhasil melakukan transaksi penjualan bukan karena barangnya tidak punya keunggulan, melainkan caranya dalam menawarkan produk yang kurang meyakinkan.

Keyakinan diri dapat memancar ke lingkungan sehingga akan mendapat respon positif dari orang-orang di dekat kita. “Seorang dokter yang pintar bisa gagal menangani pasien karena kurangnya keyakinan diri sendiri,” kata James K. van Fleet. Dalam sebuah bukunya, ia menceritakan kisah tentang Bill Lewis.
Suatu hari, Lewis berkonsultasi kepada seorang dokter yang lulus dengan nilai terbaik di kampusnya. Dokter tersebut juga mengikuti sejumlah pendidikan profesi dengan hasil terbaik. Ijazahnya—yang berpredikat cum laude—dipigura dan dipasang di dinding, menunjukkan bahwa ia bukan dokter sembarangan.
Suatu saat, Lewis merasa kecewa sekali dengan dokter cum laude ini. Ketika ia berkonsultasi mengenai penyakitnya yang aneh, dokter itu berkata, ”Wah saya belum tahu persis, semua tergantung situasi. Mungkin beberapa kali pengobatan bisa sembuh. Tapi sekali lagi, mungkin juga tidak. Saya tidak begitu yakin dengan penyakit ini.”
Lewis meninggalkan klinik dengan rasa sebal. Untunglah beberapa hari kemudian Lewis mendapat rekomenasi dari seorang kawan untuk berkonsultasi dengan Dr. Mildred Donovan. Dalam menghadapi pasien, dokter ini menggunakan cara yang sangat berbeda. Pasiennya selalu antri setiap hari.
Ketika tiba giliran konsultasi, Lewis menceritakan riwayat sakit yang dialaminya. Kemudian ia mengakhiri ceritanya dan bertanya, “Apakah Dokter bisa menolong saya?”
Dokter Mildred menatapnya dan berkata dengan tersenyum, ” Menolong Anda? Ya, tentu saja. Saya bisa menolong Anda. Lagi pula menurut Anda, mengapa saya ada di sini?”
Tatapan dokter serta kalimat yang demikian meyakinkan membuat badan Lewis terasa bertambah sehat. Dokter ini seperti memancarkan aura kesembuhan. Ia paham betul apa yang sedang dirasakan oleh pasiennya. Pasien tidak butuh penjelasan “jujur” tentang diagnosa penyakit, melainkan motivasi untuk sehat.
Itulah yang membuat banyak dokter mampu “mengobati” ketika ia baru tersenyum dan belum melakukan tindakan apapun kepada pasien. Sebaliknya, tak sedikit dokter yang membuat pasiennya justru merasakan penyakitnya bertambah parah karena mengucapkan kata-kata yang membuat si pasien tidak bisa tidur.
Kisah di atas bukan hanya pelajaran bagi para dokter, tetapi untuk kita semua, baik kaum profesional, pengusaha, pegawai, pimpinan organisasi sosial, maupun ibu rumah tangga. Banyak para penjual yang tidak berhasil melakukan transaksi penjualan. Bukan karena barangnya tidak punya keunggulan, melainkan caranya dalam menawarkan produk yang kurang meyakinkan.
Lantas, bagaimana cara memancarkan keyakinan agar orang lain percaya terhadap kemampuan kita?
Antusiasme diri adalah salah satu jawaban yang sangat penting. Jika bekerja dengan penuh antusias, orang lain akan menilai Anda bersungguh-sungguh dan mampu menghasilkan karya yang baik.
Selain antusias, Anda perlu punya aksesoris yang tepat. Misalnya, Anda seorang pilot dengan jam terbang puluhan ribu kilometer. Apakah penumpang akan percaya bahwa Anda seorang pilot jika masuk ke pesawat dengan pakaian jeans dan T-shirt kumal? Sangat mungkin, penumpang akan turun semua karena tak mau mengambil risiko kecelakaan akibat sang pilot berpakaian sembarangan. Meskipun hanya soal pakaian, tetapi aksesoris yang tepat sangat berarti bagi para dokter, polisi, tentara, dan profesional lainnya.
James K. van Fleet menyarankan satu hal lagi, yaitu bertindaklah seakan-akan mustahil gagal. Jika Anda meletakan “gagasan sukses” di tempat yang paling tinggi di dalam pikiran, Anda akan jauh lebih mudah mendapatkan pemecahan masalah dan menghadapi rintangan. Sebaliknya, jika Anda melakukan tindakan penting disertai keraguan dalam pikiran, “jangan-jangan nanti gagal”, “jangan-jangan nanti ada yang mendahului”, dan sejumlah pikiran negatif lainnya, Anda telah meletakkan gagasan “gagal” di atas gagasan sukses. Tentu saja, gagal akan lebih mudah menghampiri Anda.
Rezeki datang dari keyakinan atas usaha kita sendiri. Jika Anda memulai usaha tanpa keyakinan bahwa usaha akan berhasil, usaha itu pun menjadi sulit berhasil. Pertolongan Tuhan hadir sesuai prasangka hambanya. ***

 

Sumber : Buku MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI -Bambang Suharno

Harga buku : Rp. 90.000 belum termasuk ongkir.

Pesan buku Hubungi:

Wawan : 0856 8800 752
Aris : 0856 1555 433
Achmad : 0896 1748 4158

Alamat :
Jln. Rawa Bambu, Gedung ASOHI – Grand Pasar Minggu No.88 A, Jakarta Selatan 12520
Telp : 021-782 9689, Fax : 021-782 0408

No. Rek : PT Gallus Indonesia Utama
BCA : 733 030 1681
MANDIRI : 126 000 2074 119

Koleksi Buku GITAPustaka juga kini tersedia di BUKALAPAK (https://www.bukalapak.com/u/gitapustaka?from=dropdown)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>