Persiapan di Peternakan
Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang implementasi biosekuriti di peternakan unggas, faktor non teknis dan kesiapan internal peternakan sangat besar perannya dalam pelaksanaanbiosekuriti yang konsisten dan terus menerus yaitu:
-
Komitmen dan Kemauan
Komitmen dan kemauan pemilik peternakan (owner) untuk mengimplementasikan biosecuriti adalah hal utama dan yang pertama harus ada. Peran pemilik peternakan sangat besar dan menjadi kunci keberhasilan kegiatan biosekuriti di peternakan, karena sebagai penentu kebijakan dan pemilik modal akan usaha peternakannya.
Manager dan pekerja kandang akan meniru pemilik yang tidak disiplin dalam mentaati peraturan biosekuriti yang telah ditetapkan. Oleh karenanya sangat diperlukan komitmen dan kemauan bersama untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Satu hal yang perlu disepakai bahwa semua karyawan kandang bisa saling mengawasi dan mengingatkan dalam pelaksanaan biosekuriti, walaupun harus menegur manager atau pemilik peternakan sekalipun.
-
Sosialisasi dan Pelatihan
Setelah adanya komitmen dan kemauan dari pemilik dan semua yang terlibat dalam kegiatan produksi di peternakan untuk melaksanakan biosekuriti, maka sosialisasi dan pelatihan perlu segera dilakukan. Sosialisasi yang dilakukan berupa prosedur kegiatan biosekuriti di peternakan yang akan dilakukan, sedangkan pelatihan berupa topik biosekuriti serta manfaatnya bagi peternakan. Pelatihan dapat dilakukan oleh manager farm setempat atau dapat meminta bantuan dari petugas teknis dari perusahaan perunggasan atau Dinas Peternakan setempat.
-
SOP Biosecurity
Standard Operating Procedure (SOP) Biosekuriti adalah serangkaian instruksi kerja tertulis yang dibakukan dan terdokumentasi mengenai proses kegiatan biosekuriti di peternakan. SOP biosekuriti di peternakan unggas sebaiknya dibuat dengan singkat, sederhana dan mudah dipahami oleh semua orang, khususnya pekerja kandang.
-
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi implementasi biosekuriti di peternakan harus dilakukan terus menerus setiap hari. Seringkali implementasi suatu kegiatan hanya semangat dilakukan diawal, dan kemudian kembali pada kebiasaan yang lama. Oleh karenanya perlu disiapkan karyawan kandang khusus yang bertugas melakukan kegiatan ini dengan baik. Lebih lanjut kegiatan monitoring dan evaluasi akan dibahas dalam Bab III dalam buku ini.
-
Penghargaan dan Insentif
Bagian ini merupakan hal yang cukup penting dan sebaiknya ada dalam sebuah usaha produksi di peternakan unggas. Untuk implementasi biosekuriti, pemilik peternakan bisa memberikan penghargaan atau insentif dengan indikator produksi baik berupa penurunan FCR (Feed Conversion Ratio) atau Henday produksi yang meningkat dan stabil.
Gambar 2: Alur Rencana Implementasi Biosekuriti di Peternakan Unggas.
Sumber: Buku BIOSEKURITI PETERNAKAN UNGGAS (GITA PUSTAKA)
Harga buku : Rp. 100.000 belum termasuk ongkir.
Pesan buku Hubungi:
Wawan : 0856 8800 752
Achmad : 0896 1748 4158
Alamat :
Jln. Rawa Bambu, Gedung ASOHI – Grand Pasar Minggu No.88 A, Jakarta Selatan 12520
Telp : 021-782 9689, Fax : 021-782 0408
No. Rek : PT Gallus Indonesia Utama
BCA : 733 030 1681
MANDIRI : 126 000 2074 119