KESWAN: Pengertian Biosekuriti di Peternakan Unggas

Biosekuriti, Peternakan, Unggas

Pengertian Biosekuriti di Peternakan Unggas

 

Apakah biosekuriti itu? (BIO = HIDUP, SEKURITI = PERLINDUNGAN)

Biosekuriti terdiri dari seluruh prosedur kesehatan dan pencegahan yang dilakukan secara rutin di sebuah peternakan, untuk mencegah masuk dan keluarnya kuman yang menyebabkan penyakit unggas.
Biosekuriti yang baik akan berkontribusi pada pemeliharaan unggas yang bersih dan sehat dengan mengunakan sumber-sumber yang telah ada di peternakan, mengelola ternak unggas secara semestinya, menggunakan obat lebih sedikit, serta mengurangi kontaminasi.
Tujuan biosekuriti yang baik adalah untuk membangun dan mengintegrasikan beberapa usaha perlindungan yang dapat menjaga ternak unggas supaya tetap sehat. Biosekuriti yang baik menghasilkan kematian yang lebih sedikit pada unggas, penghematan yang cukup besar dalam biaya produksi serta pendapatan yang lebih tinggi bagi penghasil unggas.

Tujuan Biosekuriti

Tujuan biosekuriti adalah untuk mengurangi risiko adanya penyakit di peternakan dengan cara: memelihara higiene yang baik, keteraturan dan disiplin, memelihara lingkungan sekitar peternakan, mengendalikan Hama, serta tindakan pencegahan lainnya.

Mengapa harus menggunakan prosedur biosekuriti yang baik?

Penyakit unggas berpengaruh secara negatif terhadap keuntungan peternak dan bahkan kadang-kadang membahayakan kesehatan manusia. Peternakan unggas selalu berisiko terserang oleh penyakit yang mengakibatkan berkurangnya produksi daging dan telur, tergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Ketika unggas dipaparkan pada kondisi lingkungan yang tidak sehat seperti panas yang berlebihan, kedinginan, kelembaban, amonia, suara yang keras, kekurangan air dan/atau pakan, tingkat ketahanan mereka terhadap penyakit menjadi berkurang, membuat mereka rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur.

BIOSEKURITI UNGGAS_1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dok. IICA

Biosekuriti adalah alat yang sangat berguna yang berperan pada perlindungan menyeluruh terhadap industri unggas dari wabah dan penyakit eksotis. Hal yang penting diingat dalam penerapan Biosekuriti adalah:

  • Manusia adalah penyebar utama penyakit
  • 90 persen dari kejadian penyakit unggas disebarkan dari satu peternakan ke peternakan lainnya oleh manusia, peralatan, dan kendaraan yang telah terkontaminasi.
  • Tenaga penjual produk-produk kesehatan hewan, pasokan unggas, pakan, peralatan, dll., berpindah dari satu peternakan ke peternakan lain, berbicara dengan para peternak unggas yang berbeda dan sering kali tidak mengambil tindakan pencegahan dengan membersihkan pakaian, sepatu, dan kendaraan.
  • Waspadai kehadiran pembeli unggas hidup
  • Waspadai kehadiran pembeli kompos dari kotoran unggas.
  • Waspadai para pekerja peternakan unggas komersial yang memiliki unggas di pekarangan rumahnya sendiri.
  • Penjaga gerbang, atau peternak yang tidak melakukan prosedur sanitasi terhadap pengunjung seperti yang telah ditetapkan oleh peternakan.
  • Pemilik peternakan unggas yang mengunjungi peternakan unggas lainnya.
  • Penggunaan ulang karung yang sudah kosong, alas kandang, dan wadah obat-obatan.
  • Tidak melakukan proses pembuangan secara benar untuk unggas yang mati, membiarkan anjing dan babi memakannya, atau mengizinkan unggas mati untuk dijual.
  • Jarak yang berdekatan antara peternakan unggas, khususnya unggas yang berbeda jenis.
  • Unggas liar dari daerah berdekatan dan burung liar yang bermigrasi dari daerah yang jauh.
  • Pembuangan atau penggunaan yang tidak semestinya dari kotoran unggas, alas kandang bekas pakai, bulu, kotak untuk anak ayam, jarum suntik, botol bekas vaksin, dll.
  • Sumber air (aliran air, kolam atau sungai) yang digunakan bersama-sama dengan peternakan unggas lain merupakan risiko besar untuk kontaminasi.
  • Kehadiran hewan jenis lainnya di peternakan: anjing, kucing, babi, kelinci, sapi, kuda, ayam-ayam pekarangan, ayam jago, bebek, angsa, burung kakak tua, merpati, kenari, puyuh, kalkun, dan sebagainya.

BAGAIMANA SUATU PENYAKIT DAPAT MENYEBAR ANTAR KANDANG?

Melalui manusia yang adalah penyebar utama penyakit
Melalui bangunan kandang unggas yang terlalu dekat satu sama lain
Melalui peralatan yang berpindah dari satu peternakan ke peternakan yang lain
Unggas yang berbeda umur dalam kandang yang sama
Melalui serangga, kutu, binatang pengerat, burung, serta binatang piaraan lainnya.

 

 

BIOSEKURITI UNGGAS_2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dok. IICA

PEMBAGIAN 3 ZONA DALAM PETERNAKAN TERKAIT BIOSEKURITI

Adalah penting membagi peternakan menjadi tiga Zona, yaitu Zona Merah, Kuning, dan Hijau.
- Zona Merah adalah zona kotor, batas antara lingkungan luar yang kotor, misalnya lokasi penerimaan dan penyimpanan egg tray/boks bekas telur, lokasi penerimaan tamu seperti pembeli ayam/telur, technical service, maupun pengunjung lain seperti tetangga atau peternak lain. Pada area ini kemungkinan cemaran bibit penyakit sangat banyak.
- Zona Kuning merupakan zona transisi antara daerah kotor (merah) dan bersih (hijau). Area ini hanya dibatasi untuk kendaraan yang penting seperti truk ransum, DOC/pullet, dan telur. Akses hanya diperuntukkan bagi pekerja kandang, lokasi tempat menyimpan egg tray/boks telur yang sudah bersih dan sudah diisi.
- Zona Hijau adalah zona bersih yang merupakan wilayah yang harus terjaga dari kemungkinan cemaran/penularan penyakit. Area ini merupakan kandang tempat tinggal ternak. Hanya pekerja kandang yang boleh masuk ke Zona Hijau. Untuk masuk ke wilayah ini, pekerja harus menggunakan alas kaki khusus Zona Hijau. Kendaraan tidak boleh masuk ke zona ini. Begitu pula dengan pengunjung, kecuali jika ada kepentingan khusus, misalnya tenaga vaksinasi (vaksinator) atau technical service yang ingin mengontrol kesehatan ayam kita. Namun vaksinator atau technical service tersebut tentu harus bersedia mengikuti prosedur yang diterapkan di farm tersebut.

BIOSEKURITI UNGGAS_3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : Dok. FAO
Penerapan 3 Zona : Merah Kuning, Hijau untuk memudahkan isolasi dan pengaturan lalulintas di lingkungan kandang.

Sumber: Buku BIOSEKURITI PETERNAKAN UNGGAS (GITA PUSTAKA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>