- Ahli Gizi menentukan kebutuhan ternak dengan percobaan empiris untuk masing-masing zat gizi.
- Penelitian dilakukan untuk menentukan kebutuhan minimal zat gizi dalam kondisi terkontrol
- Ahli gizi juga menentukan berapa “faktor cadangan” (safety margin) yang di gunakan untuk menyusun ransum
- Kandungan energi mempengaruhi jumlah pembentukan daging dan lemak tubuh
Rekomendasi untuk babi pertumbuhan:
Konsumsi pakan menentukan jumlah gizi:
- Kandungan gizi dan pemakaian dalam % adalah untuk orang, bukan untuk babi.
- Babi membutuhkan julah gizi absolut (g/hari, IU/hari, dll), bukan %.
- % adalah didasarkan atas konsumsi pakan yang diharapkan (dugaan – berbeda untuk setiap peternakan).
- Satu ekor babi yang makan 2 kg pakan mengandung lisin 1.00% akan mengonsumsi 20 g lisi per harinya. (2000 * .01 = 20)
- Jika konsumsi ransum turun menjadi 1.8 kg/h, babi akan mengonsumsi hanya 18 g lisin/h. (1800 * .01)
- Untuk dapat mengonsumsi 20 g lisin/h dengan makan 1.8 kg, maka kandungan lisin dalam ransum harus 1.11%. (20/1800 * 100)
Jumlah pakan menurut tahapan:
Tujuan pemberian pakan babi bunting:
- Untuk perkembangan janin secara optimal.
- Mempersiapkan induk untuk menyusui.
- Mencapai target berat badan sehingga semua induk mendapatkan ketebalan lemak punggung sebesar 18-20 mm saat melahirkan.
- Konsumsi pakan semasa bunting berpengaruh sebaliknya pada saat menyusui.
Tujuan pemberian pakan babi menyusui:
- Memaksimalkan produksi susu untuk memaksimumkan pertumbuhan anaknya.
- Mengurangi kehilangan berat badan induk agar penampilan reproduksi optimal setelah penyapihan.
- Mempertahankan biaya dan pakan tercecer agar tetap rendah.
- Target minimum: 1.8 kg per induk ditambah .55 kg untuk setiap anak babi.
Sumber : http://www.majalahinfovet.com/