Fokus: Jangan Blunder dengan Kutu Perusak Kesehatan Ayam

Kutu Perusak_5

Jangan Blunder dengan Kutu Perusak Kesehatan Ayam

Demam piala dunia sudah semakin dekat, ibarat kompetisi piala dunia yang terdiri dari berbagai macam pertandingan, proses pemeliharaan ayam diibaratkan sebuah kompetisi satu musim. Di mana di dalamnya ada beberapa pertandingan yang keberhasilannya ditentukan oleh strategi khusus untuk mengalahkan musuh. Lantas siapakah musuh nyata dalam keberhasilan pemeliharaan ayam?

Ya, kutu atau kumbang hitam (dark beetle) adalah musuh nyata pembawa dan penyebar patogen kepada ayam. Pengendalian kutu adalah bagian penting dari biosekuriti. Masa istirahat kandang adalah waktu yang paling tepat untuk menghilangkan kutu.

 

Kutu Perusak_1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kutu Frenky (Alphitobius diaperinus).

 

Bebas AGP_9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kutu Frenky di tembolok ayam.

 

Siapakah Kutu/Kumbang Hitam (Alphitobius diaperinus) Itu?

Alphitobius diaperinus atau lebih dikenal oleh praktisi sebagai kutu frenky tergolongordo Coleoptera dengan ciri umum sayap depan tebal sebagai pelindung sayap belakang (elitron), dan dalam keadaan istirahat, bertemu pada satu garis lurus kemediodorsal. Pasangan sayap belakang bening dan dilipat di bawah elitra. Bagian-bagian mulutnya disesuaikan untuk menggigit. Serangga ini mengalami metamorfosis sempurna.

Kutu ini dapat mejadi hama pada peternakan ayam, banyak ditemukan di manure, gudang pakan, makanan ayam secara berkelompok dalam jumlah banyak. Frengky ini memakan tepung, beras, kedelai dan kacang-kacangan yang lembab dan telah berjamur yang banyak terdapat di sekitar peternakan ayam.

Adapun siklus hidup kutu frengky sebagai berikut:

  • Kutu Alphitobius diaperinus meletakkan telurnya di litter pada alas atau kolong kandang dan gudang pakan. Telur berukuran 1.5 mm berwarna krem keputihan, diletakkan pada celah dan retakan di dalam manure atau litter, yang akan menetas dalam waktu 3-6 hari menjadi larva.
  • Larva beruas-ruas dan mempunyai tiga pasang kaki. Larva ini berwarna kuning sampai coklat. Larva akan menembus kayu-kayu kandang, panel, dinding dan selubung kabel, bahkan bisa berpindah ke bangunan yang ada di sekitarnya. Ketika berada di dalam kerangka kayu ini, larva banyak menimbulkan kerusakan-kerusakan.
  • Tahap selanjutnya larva berubah menjadi pupa. Stadium pupa berlangsung 3-10 hari dan berubah menjadi dewasa. Frengky dewasa bisa hidup selama tiga bulan sampai satu tahun. Secara umum, daur hidup ini sangat tergantung pada suhu, waktu yang diperlukan untuk perkembangan dari telur hingga dewasa menjadi singkat dengan meningkatnya suhu. Frengky tidak akan terlihat dalam jumlah banyak sampai manure mulai menumpuk paling tidak 20-24 minggu.

 

 

Kutu Perusak_2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara pengendalian kutu frengky:

  • Kebersihan halaman dan teras kandang perlu dijaga, serta perlu dilakukan pemotongan rumput yang teratur.
  • Jika diperlukan pinggir kandang selebar 2 m dibeton untuk lebih memudahkan dalam memonitor binatang tersebut.
  • Kebersihan penyimpanan pakan/gudang, sehingga tidak mengundang binatang dan burung serta lalat.
  • Penyingkiran limbah kotoran ayam, sekam basah sesegera mungkin dari dalam atau pinggir kandang agar tidak menjadi tempat berbiak bagi telur lalat (breeding place) atau sumber infeksi penyakit lain.
  • Pengendalian ektoparasit pada ayam dengan penyemprotan obat insektisida selama masa istirahat kandang dan memberikan lembaran logam halus/aluminium foil di dinding untuk mencegah penyebaran.

 

Cara pencegahan kutu frengky:

  • Penggunaan insulasi dengan lapisan atas yang kuat, profil dinding kandang yang halus, dan segera kotoran ayam yang sudah dikarungi untuk diangkut keluar.

 

Pengendalian Kutu Frenky dengan Insektisida

Untuk dapat mengendalikan populasi kutu frengky di kandang sudah ada banyak pilihan insektisida yang dapat digunakan, yang perlu diperhatikan adalah waktu yang tepat untuk aplikasinya pada setiap tahapan perkembangan kutu frengky. Insektisida dengan bahan aktif cypermethrin dan chlorphyriphos dapat digunakan untuk setiap tahapan perkembangan serangga ini. Dengan pola pemeliharaan yang tepat dan pengaturan waktu panen, program kontrol kutu frengky dapat dilakukan pada saat panen terakhir dengan menyemprotkan biochlormethyl pada sekam, karena saat inilah fase dewasa dan larva sedang pada puncaknya. Biarkan selama 24-48 jam bahan aktif ini kontak dengan serangga. Setelah itu baru dilakukan pengedukan kotoran ayam dan pencucian kandang. Cypermethrin dapat diaplikasikan setelah fumigasi saat sekam baru ditebar/sebelum DOC datang dan biarkan selama 3-4 hari untuk kontak dengan serangga.

 

Kutu Perusak_3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aplikasi insektisida dengan residu yang lama.

 

 

Kutu Perusak_4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aplikasi Insektisida (diolah sendiri).

 

Beberapa kesalahan aplikasi insektisida adalah langsung dilakukan pencucian kandang, yang dapat menurunkan atau bahkan menghilangkan potensi bahan aktif insektisida. Selain itu, aplikasi insektisida sebelum fumigasi juga tidak disarankan. Pilihlah berbagai insektisida yang memiliki waktu kontak cukup lama agar benar-benar efektif membunuh berbagai tahapan perkembangan serangga.

 

Penyakit berbahaya yang Ditimbulkan dari Kutu

Pada masa sekarang sedang booming penyakit viral yang salah satunya dibawa oleh kutu adalah penyakit IBH (Inclusy Body Hepatitis) yang umumnya menyerang ayam broiler komersial.

IBH biasanya menyerang ayam paling muda umur 15 hari dengan implikasi di lapangan ditemukan kondisi kelemahan umum, depresi yang variatif, demam, tremor, konvulsio, tidak ada nafsu makan (anoreksia), feses berwarna putih yang encer dan kematian ayam.

Salah satu langkah terpenting untuk memutus siklus IBH adalah dengan pengendalian vektor penyakit, yaitu kutu frenky. Penyakit IBH sangat merugikan dan potensi mortalitas yang ditimbulkan dapat mencapai di atas 10% dengan mortalitas di minggu kedua sudah bias di atas 2%. Kematian tertinggi biasanya terjadi dikisaran umur 20-25 hari dan mirip dengan kejadian IBD.

Pada 2017 kemarin, dengan harga live bird rata-rata nasional Rp 16.800, peternak masih bias meraup keuntungan, tetapi dengan banyaknya kejadian IBH dapat berimplikasi terhadap membengkaknya cost produksi di atas Rp 17.000, sehingga banyak peternak merugi.

Pengalaman penulis yang bisa dibagikan dengan program strategi pengendalian yang tepat maka penyakit IBH dapat ditanggulangi denganbaik. Cost insektisida yang tidak lebih dari Rp 80 dapat berperan sangat signifikan terhadap kondisi kesehatan ayam, sehingga potensi keuntungan yang dapat diraih peternak lebih tinggi dengan naiknya produktivitas ayam yang disebabkan kondisi ayam sehat.

 

Drh Sumarno

Senior Manager Poultry Health

PT Sierad Produce, Tbk

Sumber: www.majalahinfovet.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>