Fokus: Atasi Heat Stress Tanpa Stres

ATASI HEAT STRESS

ATASI HEAT STRESS TANPA STRES

“Tema heat stress merupakan tema yang cocok dengan kondisi sekarang,” ujar Drh. Supratman dari Dinas Peternakan Kabupaten Lamongan kepada Infovet. Menurutnya perubahan iklim dari musim hujan ke musim kemarau (atau sebaliknya) merupakan salah satu penyebab heat stress. “Jadi menurunkan produksi dan produktifitas ternak,” tegasnya.

Heat stress berarti kondisi suhu yang sudah keluar dari batas toleransi tubuh. Tentu efeknya banyak, baik produksi maupun kesehatan. Demikian Drh. Budi Santoso dari Dinas Peternakan Kabupaten Gresik Jawa Timur seraya mengutarakan, “Solusinya ya menurunkan suhu lingkungan.”

Adapun Drh Agung dari Gresik mengungkap istilah heat stress banyak dipakai untuk stres akibat perubahan cuaca yang ekstrem menjelang pergantian musim pada hewan ternak. Menyebabkan penurunan produksi. “Kalau istilah heatstroke beda lagi. Ini banyak dijumpai pada hewan kecil akibat panas tubuh yang meningkat akibat paparan exercise berlebihan atau penyakit,” tambahnya.

Sementara Drh Viki Mustofa dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro menegaskan Heat stress bisa diakibatkan beberapa penyebab. Yang pertama dan paling banyak adalah radiasi sinar matahari. Yang kedua bisa karena kepadatan ternak. Yang ketiga bisa karena kebanyakan makanan atau makanan terlalu bergizi. Keempat sirkulasi udara kurang sehingga kelembaban tinggi.

Solusinya, menurutnya, diberi peneduh, jarak kandang diperhatikan. Makanan harus merata baik secara kualitas maupun kuantitas. Sirkulasi harus dilancarkan. Mungkin bisa penambahan kipas angin atau jendela. “Jangan lupa sering-sering timpali teletong atau tembelek (kotoran) sehingga tidak ikut meningkatkan suhu dalam kandang,” ucap Drh Viki.

Lalu, beri minuman secukupnya jangan sampai kurang. Perhatikan kepadatan hewan dalam kandang. Jangan lupa tambahkan mineral natrium dan kalium (isotonik). Serta vitamin sebagai pengganti ion tubuh dan mencegah daya tahan tubuh turun. “Terakhir, berdoa,” tegasnya.

Drh Viki pun bercerita, “Dulu saya pernah di peternakan ayam grand grand parent stock di Majalengka (Jawa Barat).” Dipaparkannya, semua usaha untuk mencegah heat stress sudah dilakukan tapi suhu kandang tetap di atas 28 derajad Celsius. Akhirnya dilakukan hujan buatan dengan menyemprot air di atas genteng kandang. “Alhamdulillah lumayan berhasil,” pungkasnya.

Drh Radi di Malang berpendapat heart stres adalah kematian yang mendadak pada ayam  disebabkan faktor cuaca yang panas, overload, kebisingan yang tiba-tiba contoh ada petir. Penanganannya adalah kondisi ayam dibikin senyaman mungkin.

Sementara Drh Indrawahyu Wibisono dari Multi Meditas Pratama (M2P) Region Area Timur (Jatim, Bali, Kalimantan, Sulawesi) memaparkan tentang heat stress itu.

Menurut Drh Indra di daerah dataran tinggi Batu, Ngantang, Pujon, Wlingi menjadi lebih panas dibanding sepuluh tahun yang lalu. Di daerah pantai atau dataran rendah seperti Surabaya, Gresik, Llamongan, Tuban jauh lebih panas dari 10 tahun yang lampau. “Ini semua dikatakan sebagai faktor eksternal atau lingkungan,” katanya.

Drh Indra menjelaskan, tuntutan untuk lebih efisien, lebih profit di industri ayam broiler modern mendorong mutasi genetik. Dulu FCR 1,9 sudah dianggap memadai. Sekarang dalam standar tata kelola broiler modern dianggap kurang efisien. Sekarang lebih ditingkatkan target FCR menjadi 1,6-1,7.

Memang memungkinkan secara genetik diadakan rekayasa. Juga secara manajemen yang baik target setinggi itu bisa dicapai, tetapi ada efek samping. Adanya ketidakseimbangan antara pertumbuhan organ jantung dengan pertumbuhan masa otot (hipertrophi & hiperplacia)  makin nyata terjadi.

Ditambah lagi kondisi lingkungan yang makin panas, sirkulasi udara kurang baik, kepadatan kandang yang tinggi, tata kelola sekam yang kurang baik yang menyebabkan amoniak tinggi. “Hal itu menjadi faktor predisposisi serangan heat stress yang menimbulkan banyak kematian mendadak,” tegasnya.

Advis langkah-langkah untuk mengatasi heat stress, Drh Indra mengatakan: Bagi pemodal kuat ubah bentuk kandang dari opened house menjadi closed house. Suhu dan  kelembaban bisa diatur seoptimal mungkin. Saat cekaman panas semakin meningkat, kurangi kepadatan ayam.

Lalu berikan multivitamin elektrolit. Bantu sirkulasi udara dengan penggunaan kipas angin. Pada kondisi panas terlalu tinggi berikan kabut air. Berikan pakan di pagi hari dan sore hari, ketika matahari sudah turun.

Dr Drh Nusdianto Triakoso MS dari FKH Unair menggarisbawahi pentingnya bahasan heatstress karena kejadiannya selalu berulangsesuai dengan perubahan musim.”

Drh Riga Guntara Distributor obat hewan, Dega Mitra Colomadu Surakarta memungkasi bahasan ini dengan pentingnya topik ini juga. Yaitu untuk menemukan obat baru seiring dengan perkembangan kasus. Begitulah pentingnya heatstres dan cara mengatasinya tanpa stres. (Yonathan)

Sumber: www.majalahinfovet.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>