View Cart → "Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2018" was successfully added to your cart.

Menggali Berlian Di Kebun Sendiri

Rp90,000

Motivasi, kepemimpinan ,motivasi, pemikiran positif, tanggung jawab, tindakan
Motivasi, kepemimpinan ,motivasi, pemikiran positif, tanggung jawab, tindakan
Motivasi, kepemimpinan ,motivasi, pemikiran positif, tanggung jawab, tindakan
Motivasi, kepemimpinan ,motivasi, pemikiran positif, tanggung jawab, tindakan

Menggali Berlian Di Kebun Sendiri

Rp90,000

Harga buku belum termasuk ongkos kirim, untuk pemesanan mohon konfirmasi terlebih dahulu ke 0856 8800 752 (Wawan).

Category: . Tags: , , , .

Product Description

Filsuf Plato pernah mengatakan, “Hati-hati dengan pikiranmu, karena apa yang kamu pikir itu bisa terjadi”.
Kekuatan pikiran mampu sebagai obat sekaligus racun. Jika dilandasi dengan serakah, benci, dan iri, ia adalah racun yang keji. Jika dilandasi dengan cinta, ia adalah obat yang paling manjur.
Buku ini memberikan pencerahan bagi kita untuk mengelola kekuatan pikiran dan tindakan dengan sebaik baiknya.
Selamat buat Bambang Suharno, salam sukses luar biasa!!
Andrie Wongso – Motivator No.1 Indonesia

Daftar Isi 
Bagian I. Karakter 
Sidik Jari Kesuksesan dan Dua Bidadari
Mencabut Gulma di Kebun Sukses
Tujuh Kebiasaan Hebat
Melampaui Efektivitas
Sudahkah Anda Bahagia
Mengembangkan Pikiran Positif
Membingkai Ulang Peristiwa
Menjadi Pendengar yang Baik
Menetapkan Sudut Pandang
Dramatisasi Masalah
Seribu Cermin
Memancarkan Keyakinan
Bisa Diandalkan
Kekuatan Daya Imajinasi
Rahasia Kekuatan Keyakinan
Solidaritas dan Pengorbanan
Pohon Setan
Belajar dari Sang Nelayan
19. Menggali Berlian di Kebun Sendiri

Bagian II. Motivasi 
Bahan Bakar dan Garis Orbit
Menghadapi Masalah
Produk Gagal yang Laris
Peluang di Balik Peluang
Menjaga Keseimbangan
Guncangkan Tubuhmu
Alamat Sukses
Berhenti untuk Berjuang
Pengabdian Total
Kekuatan Doa
Petinju Legendaris

Bagian III. Tindakan 
Lingkaran Setan dan Lingkaran Malaikat
Arah Sebaliknya, Ramai Lancar
Membangun Rumah Masa Depan
Mencari Gagasan di Saat Tidur
Menyelesaikan Pertandingan
Pelajaran dari Doraemon
Kehilangan Koin Penyok
Risiko Sebuah Keputusan
Menciptakan Keunggulan
Roti dan Komedi
Mengelola Beban Masalah
Daya Ungkit
Pengait Sukses
Transformasi Makna
Membagi Pendapatan yang Terbatas
Memilih Kata
Strategi Sapi Ungu
Tingkat Penerimaan
Menyikapi Gelombang Perubahan
Abaikan Semuanya, Kecuali Masa Depan
Berpikir Kritis
Pilih Rencana atau Spontan?

Bagian IV. Kepemimpinan 
Berpikir dan Berperilaku
Pertimbangan Keputusan
Sekolah Kepemimpinan
Empat Pertanyaan Kunci
Pilih Driver atau Passenger?
Pemimpin Level Lima
Memahami Pola Pikir
Membalik Piramida
Rambo dan Soedirman
Diplomasi Ala Soehadji

 

Bagian I. Karakter

1.  Sidik Jari Kesuksesan dan Dua Bidadari

Tuhan menciptakan manusia dengan beragam peran. Kesuksesan seseorang tidaklah mungkin ditiru 100 persen
oleh orang lain.

“Setiap orang punya keunikan. Setiap orang punya cara tersendiri untuk meraih kesuksesan dengan lebih cepat. Cara tersebut mungkin hanya berlaku pada dirinya sendiri dan tidak berlaku bagi orang lain. Ya, unik seperti sidik jari. Sebut saja keunikan itu dengan Sidik Jari Kesuksesan.”
Dalam buku 7 keajaiban Rezeki karya Ippho Santosa, keunikan cara sukses itu disebut dengan “sidik jari kemenangan”. Namun dalam buku ini, saya lebih suka menyebutnya dengan “sidik jari kesuksesan”.
Tuhan menciptakan manusia dengan beragam peran. Kesuksesan seseorang tidaklah mungkin ditiru 100 persen oleh orang lain.
Meskipun kita bisa mempelajari berbagai macam strategi dan taktik orang lain, dalam realisasinya, hasil yang diperoleh bisa berbeda-beda. Misalnya, Anda berguru kepada seorang pengusaha yang mencetak laba miliaran rupiah setiap hari dan langsung mempraktikkannya. Apakah yang Anda hasilkan akan sama dengan hasil guru Anda? Belum tentu. Begitu pula jika Anda berada dalam satu kelas pelatihan pemasaran dan belajar langsung dengan suhu pemasaran Hermawan Kertajaya. Jika semua murid mempraktikkan ilmu Hermawan dengan sama persis, hasilnya tidak akan sama. Ingat, ada sidik jari kesuksesan.
Kita perlu melihat diri sendiri—berdasarkan pengalaman-pengalaman lampau, berdasarkan minat dan bakat yang kita miliki—agar dapat menulis kalimat demi kalimat mengenai kehebatan yang kita miliki untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Dalam praktik, siapkan kertas kosong sebagai langkah awal dan mulailah merenungkan pengalaman hidup yang telah Anda jalani selama ini. Temukan dan segera tuliskan kehebatan Anda, di “bidang apa?” Anda biasanya mudah meraih kesuksesan, “bagaimana?” caranya, bersama “siapa?”, “kapan?”, “di mana?”, dan seterusnya. Renungkan lagi dan tulis kembali berulang-ulang hingga memahami bahwa Tuhan menciptakan diri Anda untuk berperan di bidang tertentu.
Kini, setelah Anda menemukan sidik jari kesuksesan, bersyukur dan berdoalah agar Anda diberi jalan yang lebih mudah untuk meraih lebih banyak kesuksesan. Tak perlu lagi ada rasa iri dan pikiran negatif ketika rekan Anda terlihat lebih sukses. Tak perlu lagi merasa menjadi manusia gagal karena Anda sudah memahami bahwa, “Inilah jalan hidup saya dan saya akan berperan lebih hebat lagi, mulai hari ini di bidang ini!”
Tegaskan karena Anda sudah mencapai point of no return, titik di mana Anda sudah tidak perlu balik untuk kembali lagi. Anda akan maju dan yakini bahwa Tuhan akan membantu Anda untuk berperan dalam hidup yang singkat ini.
Namun, apapun bentuk sidik jari kesuksesan Anda, dibutuhkan beberapa pendukung untuk dapat meraih keajaiban rezeki. Saya akan menyampaikan poin menarik, yaitu peran sepasang bidadari. Seperti disampaikan Ippho, ada sepasang bidadari yang akan membantu Anda meraih keajaiban dalam hidup. Siapakah dia?
Alkisah, ada seorang sahabat yang ingin membeli satu unit rumah di sebuah kompleks perumahan. “Saya ingin membeli rumah ini untuk investasi, tapi saya juga ingin membiayai ibu saya menjalankan ibadah umrah. Saya jadi bingung ngatur duitnya” kata calon pembeli.
Sang penjual pun mengatakan, “Kalau begitu, tunda dulu beli rumahnya. Kapan lagi dapat membahagiakan sang ibu kalau bukan sekarang?” (Penjual ini agak aneh, ada pembeli potensial kok malah menyuruh menunda beli rumah, hehe).
Singkat cerita, pembeli tersebut akhirnya memutuskan akan tetap membiayai umrah sang ibunda tercinta dan tetap berniat membeli rumah. Rupanya, si penjual sangat beruntung, menyuruh calon pembeli mendahulukan urusan yang lain, tetapi tetap mendapat pembeli.
Apa yang terjadi? Tidak disangka-sangka, pembeli tadi malah memenangkan salah satu doorprize yang memang disediakan dan diundi untuk setiap pembeli. Anda mau tahu doorprize-nya? Satu unit sepeda motor senilai biaya umrah. Luar biasa, bukan? Awalnya mau dapat satu, malah dapat semuanya. Begitulah, berbakti pada orang tua tidak akan berakhir dengan sia-sia.
Itu adalah bidadari pertama, yaitu ibu. Pesan utama dari cerita ini, jika Anda serius ingin meraih kesuksesan, berbaktilah pada orang tua. Iphho menegaskan, berbakti pada orang tua akan menguak langit dan memanggil rejeki. Doa orang tua membuat rezeki betul-betul tercurah. (Hati-hati karena hal sebaliknya juga berlaku, misalnya cerita tentang Malin Kundang). Begitu doa orang tua selaras dengan doa kita, energi doa akan menjadi berlipat ganda. Orang tua adalah bidadari pertama.
Bidadari kedua tidak lain adalah pasangan kita. Percaya atau tidak, adanya pasangan akan membuat rejeki bertambah. Banyak kaum muda menunda pernikahan karena alasan belum siap secara ekonomi. Mereka mensyaratkan punya rumah sebelum menikah. Setelah punya rumah, ingin punya perangkat rumah, ingin kendaraan, dan begitulah seterusnya.
Untuk Anda yang belum punya pasangan dan mempertimbangkan kesiapan ekonomi, disarankan untuk segera menikah dalam keadaan ekonomi sulit apapun. Mengapa? Dengan menikah, pintu rezeki akan terbuka. Yuk, lihat buktinya di kanan-kiri. Betapa banyak orang yang menunda pernikahan akhirnya tidak juga dapat mengumpulkan uang. Sebaliknya, yang berani menikah dalam keterbatasan, secara bertahap mereka dapat “memanggil rejeki”. Ini terjadi karena adanya keselarasan impian di dalam pasangan tersebut. Keselarasan impian akan diikuti dengan keselarasan doa.
Jika sudah punya impian kesuksesan, sampaikan pada sepasang bidadari Anda agar menyelaraskan doa, yaitu doa Anda dan doa mereka. Kekuatan doa akan mengalirkan energi kebaikan dan kesuksesan.
Kembali ke sidik jari kesuksesan, Ippho Santosa dalam bukunya memberikan halaman kosong yang harus diisi oleh pembaca mengenai sidik jari kesuksesan. Setahu saya, memang belum ada teknologi yang dapat memotret sidik jari kesuksesan setiap individu. Bagi yang ingin meraih kesuksesan, mulailah menulis keunikan, keunggulan, dan bagaimana cara Anda meraih kesuksesan yang mungkin berbeda dengan orang lain di sekitar Anda. Selanjutnya, sampaikan kepada sepasang bidadari agar keduanya mendukung dan mendoakannya. ***

2. Mencabut Gulma di Kebun Sukses

Jika kita menanam padi, biasanya akan tumbuh rumput liar. Namun, jika kita menanam rumput, tak akan tumbuh tanaman padi” ~ Pepatah

Saat menghadiri ulang tahun Bina Swadaya—belum lama ini—saya diberi oleh-oleh buku dari penerbit Kanaya Press berjudul Secangkir Kopi Manis, karya Andy Yuseno. Di dalamnya, ada satu bab yang sangat pas sekali dengan apa yang sedang saya cari sebagai bahan artikel rutin bulanan, yaitu hambatan sukses.
Saya pun teringat dengan sebuah peribahasa, “Jika kita menanam padi, biasanya akan tumbuh rumput liar. Namun, jika kita menanam rumput, tak akan tumbuh tanaman padi”. Maknanya, jika kita menanam kebaikan, mungkin saja mendapatkan timbal-balik yang kurang baik bagi diri kita. Namun, menanam keburukan tak akan menghasilkan kebaikan.
Andy Yuseno tidak membahas perumpamaan ini dalam konteks perbuatan baik dan buruk, melainkan merangkai soal tanaman ini sebagai perumpamaan dalam meraih kesuksesan. Anda yang punya hobi atau pekerjaan berkebun pasti paham bahwa dalam setiap periode diperlukan aktivitas mencabut gulma. Tanaman-tanaman pengganggu itu perlu disingkirkan agar tanaman utama dapat tumbuh dengan optimal. Jika kita menanam tanaman buah dan membiarkannya tumbuh alamiah, yang mungkin terjadi adalah kebun dipenuhi tanaman liar. Bukan hanya menurunkan potensi tanaman utama, gulma dapat menguasai kebun dan tanaman utama justru tidak tumbuh.
Begitu pula dengan kita yang sedang berusaha mencapai tujuan tertentu. Ketika tengah bertumbuh untuk meraih impian, di lingkungan kita akan tumbuh pengganggu yang bisa menggerogoti semangat. Energi kita dapat tersedot untuk memikirkan banyak opini-opini pengganggu yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan.
Gulma pengganggu di kebun sukses terdiri dari beberapa kelompok, yaitu kelompok yang selalu negatif terhadap apapun yang kita lakukan, kelompok sikap iri, kelompok penentang keputusan, kelompok pencibir, serta sikap internal kita sendiri yang ikut menghambat pertumbuhan secara tidak sadar.
Banyak orang mengira bahwa faktor luar sangat penting dalam membangun kesuksesan. Padahal justru faktor internal yang sangat berperan. Gulma penghambat sukses yang terbesar adalah dari diri sendiri. Apa saja? Berikut di antaranya.
Pertama, rasa takut. Rasa takut bermacam-macam, bisa berupa takut ditolak, takut gagal, atau rasa takut yang muncul tanpa alasan jelas. Ketidakyakinan terhadap kemampuan diri sendiri akan membuat Anda memilih untuk tidak berbuat. Pemikiran seperti ini akan menghambat kesuksesan karena Anda tidak memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk meraihnya.
Jika percaya bahwa Anda harus melakukan sesuatu secara sempurna, berikan tekanan yang besar kepada diri sendiri. Untuk mengatasi rasa takut, mulailah dengan mengakui bahwa ada rasa takut dalam diri Anda. Selama ada di dalam alam bawah sadar, rasa takut itu mempunyai kekuatan untuk melumpuhkan. Oleh karena itu, kenali sumber-sumber keresahan Anda secara sadar. Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati dengan seorang teman atau keluarga, yang mengetahui cara mengatasi hambatan emosionalnya sendiri.
Kedua, pikiran negatif. Pikiran yang menyakitkan bisa menghambat. Tanpa sadar, kita—mungkin—sering mengirimkan begitu banyak pesan negatif kepada diri sendiri. “Saya kurang pandai”, “Saya tidak pernah bisa membuat keputusan yang baik”, dan banyak contoh lainnya. Cobalah mengamati pikiran-pikiran negatif Anda, lalu tuliskan. Selanjutnya, mintalah para teman dan kolega untuk membahas hasil tulisan tersebut. Lakukan analisis terhadap pesan dan saran yang ada. Dengan memahami pesan-pesan tersebut, Anda akan mulai mengubah cara berpikir dan bertindak. Jika suatu saat Anda gagal, jangan mencaci-maki diri sendiri. Lebih baik, pikirkan sisi lain dari ketidakberhasilan anda. Bisa jadi, di satu sisi Anda gagal, di sisi lain ada keberuntungan yang tanpa sadar sudah Anda raih. Cari dan ambil positifnya.
Ketiga, rasa kewalahan. Anda bisa saja menyerah ketika merasa kewalahan. Namun, sikap menyerah bisa dihindari dengan mengatasi setiap masalah selangkah demi selangkah. Jangan biarkan kesulitan mengintimidasi Anda. Dengan membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil, masalah bisa diselesaikan dan mendatangkan banyak kesuksesan. Banyaknya kesuksesan—dari masalah-masalah yang sudah diperkecil itu—akan memotivasi Anda untuk terus bergerak maju.
Keempat, kebiasaan menunda. Menunda pekerjaan atau tugas adalah hambatan terbesar untuk meraih kesuksesan dalam bidang apapun. Mungkin, Anda harus membayar mahal untuk akibat yang ditimbulkannya. Rasa takut mengerjakan suatu tugas menghabiskan lebih banyak waktu dan energi, dibandingkan waktu dan energi untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Kelima, kurang fokus. Kita menjadi mudah tergelincir jika tujuan yang akan dicapai diganggu oleh tujuan lain yang sekilas lebih menarik. Oleh karena itu, ingatlah selalu tujuan Anda secara periodik. Jika perlu, setiap hari! Dengan cara ini, motivasi untuk mengatasi gangguan atau kesulitan yang harus dihadapi akan selalu terjaga sepanjang pertumbuhan sukses Anda.
Jadi, saat membangun “kebun kesuksesan”, sering-seringlah mencabut gulma. Niscaya, kebun sukses Anda akan tumbuh subur dan berbuah kebaikan bagi orang banyak.***

 

Dapatkan Bukunya untuk mengetahui kelanjutannya. www.jurnalpeternakan.com

Reviews

There are no reviews yet, would you like to submit yours?

Be the first to review “Menggali Berlian Di Kebun Sendiri”

*