Motivasi: Guncangkan Tubuhmu

Motivasi, kepemimpinan ,motivasi, pemikiran positif, tanggung jawab, tindakan

Guncangkan Tubuhmu

Pada detik-detik yang menyengsarakan, jangan pernah kehilangan harapan; hujan yang lebat dihasilkan dari mendung yang gelap ~Persian Poem

Ada sebuah kisah menarik, yang dituliskan Praveen Verma dalam Mr. Positive versus Mr. Negative. Ceritanya, seekor keledai tua milik petani terpeleset jatuh ke dalam sumur. Ketika hendak menolong keledainya keluar dari sumur, langkah petani itu terhenti. Ia memikirkan kerepotan yang timbul untuk menyelamatkan si keledai. Menurutnya, usaha kerasnya tentu tak sebanding dengan nilai seekor keledai tua.
Petani itu pun memanggil para tetangga dan memberitahukan masalah yang terjadi. Ia meminta tolong agar mereka membantunya mengangkut tanah untuk mengubur saja keledai tua itu di dalam sumur, agar penderitaan si keledai segera berakhir.
Awalnya, si keledai histeris. Namun, ketika petani dan para tetangga terus menyekop dan melemparkan tanah ke dalam sumur, tanah itu menimpa punggungnya. Seketika si keledai sadar bahwa setiap kali satu galian tanah mendarat di punggungnya, ia mengguncangkan tubuh, dan tanah itu pun jatuh ke bawah. Dengan begitu, tanah yang dimasukkan dapat menjadi pijakannya untuk terus naik ke atas, lemparan demi lemparan.
“Guncangkan, jatuh, melangkah naik … Guncangkan, jatuh, melangkah naik … Guncangkan … naik!” Demikian kata keledai berulang-ulang untuk memberi semangat pada dirinya sendiri. Tidak peduli betapa menyakitkan tekanan dan himpitan situasi, keledai tua itu terus berjuang melawan “kepanikan”. Ia terus mengguncangkan tubuh dan melangkah naik!
Keledai tua yang digempur dan mengalami kelelahan itu akhirnya melangkah dengan penuh kemenangan ke atas dinding sumur. Tanah yang akan menguburnya, justru menyelamatkan jiwanya.
Kisah sang keledai memiliki makna, apa yang tampak di depan kita sebagai ancaman, sesungguhnya bisa berubah menjadi peluang. Dengan sikap pantang menyerah dan sikap berpikir positif, ancaman yang berat dapat menciptakan solusi dan peluang.
Berbagai forum dan media membahas tantangan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), tantangan globalisasi, ancaman produk impor yang berharga jauh lebih murah, serta sulitnya mencapai swasembada beberapa komoditas pertanian, termasuk daging sapi.
Tentu kita bertanya-tanya, sudahkah para pengambil kebijakan melakukan aksi kreatif agar tantangan ini menjadi peluang untuk lolos dari jerat globalisasi? Bukankah globalisasi adalah peluang? Apakah mereka hanya sekedar menghambat produk impor saja? Atau sebaliknya, hanya berusaha memproduksi tanpa memikirkan harga jualnya?
Keledai dalam kisah Praveen Verma telah memberi pesan kepada kita untuk tidak mudah menyerah dan tetap bersikap positif. Bahkan di tengah ujian seberat apapun, kita harus terus bergerak.
Kehidupan modern saat ini, ketika masyarakat dimanjakan berbagai macam teknologi, bukan berarti semua masalah menjadi lebih mudah diatasi. Dengan adanya teknologi internet, komunikasi memang lebih mudah dan murah. Informasi perkembangan apapun bisa diakses setiap saat oleh publik. Dengan perkembangan tersebut, terjadilah perubahan yang sangat cepat dalam dunia bisnis.
Perubahan yang sangat cepat menjadi masalah yang harus dihadapi para pebisnis saat ini. Kurs dolar tidak stabil dan harga BBM pun berubah-ubah. Harga ayam di tingkat peternak naik-turun, meskipun harga di tingkat konsumen tetap mahal.
Peter Drucker, seorang mentor bisnis internasional terkemuka, mengingatkan kita untuk selalu siaga menghadapi perubahan. “Musuh organisasi dalam menciptakan terobosan adalah kepuasan dan sikap menutup diri dari perubahan. Jangan terkecoh dengan kondisi yang terlihat bagus,” pesannya.
“Jika kita merasa bahwa organisasi tidak pernah bermasalah, semuanya lancar, tidak pernah bermasalah dengan keuangan, indeks kepuasan karyawan bagus-bagus saja, dan hampir semua informasi lainnya menggembirakan, maka tunggu tanggal mainnya, saat giliran kita menutup lapak,” ujar Peter sebagaimana dikutip Cipto Utomo dalam buku Gold Leadership.
Ada lima alasan—sebagaimana dikemukakan oleh Sloane—untuk organisasi atau bisnis harus menyiapkan diri membuat terobosan atau perubahan secara terus-menerus. Pertama, semua yang dilakukan selama ini mungkin sudah benar, tetapi perlu melakukannya lebih baik lagi. Kedua, untuk mendapatkan kepuasan lebih, diperlukan keberanian mengambil risiko. Ketiga, jika tidak melakukan terobosan baru dalam melayani konsumen, orang lain yang akan melakukannya. Keempat, berinovasi memang mengundang risiko, tetapi diam dan tidak melakukan apa-apa jauh lebih berisiko. Kelima, perubahan akan memberikan hal besar yang positif jika kita bisa mengendalikannya .
Inovasi untuk melakukan kemajuan akan membuat perusahaan tidak dianggap sudah tua dan layak dikubur, sebagaimana keledai dalam cerita di atas. Jika ada yang bermaksud mengubur bisnis atau karya Anda, bergeraklah dan ‘guncangkan tubuhmu’, untuk mendapatkan jalan keluar dari himpitan yang melanda. ***

Sumber : Buku MENGGALI BERLIAN DI KEBUN SENDIRI -Bambang Suharno

Harga buku : Rp. 90.000 belum termasuk ongkir.

Pesan buku Hubungi:

Wawan : 0856 8800 752
Aris : 0856 1555 433
Achmad : 0896 1748 4158

Alamat :
Jln. Rawa Bambu, Gedung ASOHI – Grand Pasar Minggu No.88 A, Jakarta Selatan 12520
Telp : 021-782 9689, Fax : 021-782 0408

No. Rek : PT Gallus Indonesia Utama
BCA : 733 030 1681
MANDIRI : 126 000 2074 119

Koleksi Buku GITAPustaka juga kini tersedia di BUKALAPAK (https://www.bukalapak.com/u/gitapustaka?from=dropdown)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>