Sebagai narasumber pertama yakni Drh Nuryanto dari PT Berkat Unggas Sukses Sejahtera. Dalam presentasinya Nuryanto menjabarkan sedikit mengenai perkembangan genetik ayam broiler dari masa ke masa. Selain itu ia juga membahas secara mendalam beberapa keunggulan dan kekurangan ras broiler di masa kini.
“Intinya di masa kini broiler kita tumbuh lebih cepat, potensi genetiknya sangat baik, namun begitu hal ini terasa kurang bisa dimanfaatkan di Indonesia baik karena faktor cara pemeliharaan, sumber daya manusia, dan lainnya, oleh karenanya siapa yang bisa merawat lebih baik dan efisien, dialah yang akan memenangkan persaingan di perunggasan ini,” kata Nuryanto.
Dalam kesempatan yang sama, Hidayaturrahman yang bertidak sebagai narasumber kedua juga menyampaikan hal yang serupa di bidang ayam petelur. Menurut pria yang telah makan asam garam di dunia ayam petelur selama lebih dari 20 tahun tersebut, produktivitas ayam petelur di masa kini sangat cepat dan masa afkirnya lama.
“Saya pernah memelihara sampai usia 90 bahkan 100 minggu baru saya afkir, soalnya masih produktif. Hanya saja memang butuh treatment tertentu agar bisa langgeng begitu. Namun saya akui, benar – benar joss tenan performa dan potensi genetiknya,” tuturnya.
Ia menambahkan kendala saat ini dalam performa ayam petelur adalah mengendalikan kelembapan. Ini masih menjadi musuh terbesar bagi para peternak layer nusantara, karena kelembapan yang baik sulit didapatkan karena Indonesia beriklim tropis yang dilalui garis khatulistiwa.
“Settingnya agak tricky, ada peralatan yang bagus, tapi tidak masuk cost-nya, makanya ini agak sulit. Kalau bisa mengatasi ini, pasti bagus performanya,” tutur Hidayat.
Selain Hidayat dan Nuryanto, bertindak juga sebagai narasumber yakni Suryo Suryanta dan Willie Blookvort. Keduanya mewakili Hubbard dan Hendrix Genetic. Dalam masing – masing presentasinya mereka menjabarkan berbagai macam kemajuan teknologi dan perkembangan genetik dari ras ayam di perusahaannya masing – masing. Namun begitu intinya tetap sama, sebaik apapun potensi genetik yang dimiliki oleh ayam ras, jika tidak dipelihara dengan manajemen yang proper, maka hasilnya juga tidak akan bagus.
Sumber : http://www.majalahinfovet.com/(CR)