Info Iptek: Empat Langkah Taktis Cegah Munculnya Gumboro

penyakit-gumboro

EMPAT LANGKAH TAKTIS CEGAH MUNCULNYA GUMBORO

Banyak cara dan upaya untuk mengatasi serangan wabah penyakit dalam sebuah farm ayam. Namun demikian masing-masing jenis penyakit tentu saja mempunyai cara yang berbeda dalam menghadapinya dan lebih spesifik adalah metoda untuk mengatasinya.

Menurut Drh Murtadji hal itu terkait erat dengan sifat dan karakterisitik masing-masing jenis penyakit. Secara umum, dalam menghadapi semua penyakit memang harus ada sebuah perlakuan dan tindakan yang nyaris sama persis. Namun demikian jika sudah bersentuhan dengan jenis penyakit yang satu ini (yang dimaksud Infectious Bursal Diseases, atau Gumboro), maka pantas dicermarti sebuah upaya yang bersifat speifik dan mengkhusus.

Murtadji menjabarkan bahwa upaya itu ia namai sebagai sebuah jurus yang disebutnya sebagai 4 langkah taktis untuk mencegah dan mengeliminir munculnya wabah Gumboro. Karena penyakit ini menyerang dan menyergap pada ayam muda, maka tentu saja perlu diperhatikan beberapa kebutuhan khusus saat ayam yang masih berumur di bawah 16-18 hari.

Mengapa pada umur itu…? Karena pada sebelum umur-umur itulah ada sebuah proses pertumbuhan dari organ tubuh produsen zat kebal yang bernama Bursa fabricius. Capaian dan suksesi pertumbuhan dari organ itu secara optimal dan maksimal, maka tentu saja memberikan impact khusus berupa potensi dan sumber daya dalam tubuh ayam itu memberikan perlindungan secara parsial ataupun menyeluruh terhadap aneka agen patogen berbagai jenis penyakit.

“Tentu saja perlindungan itu pada kisaran umur di bawah 3 minggu atau 21 hari. Sehingga dalam hal ini langkah pertama adalah memastikan kualitas dan kuantitas pakan yang terbaik guna menunjang tumbuh kembang organ kekebalan dan pencernaan,” terang Drh Murtadji.

Kandungan nutrisi dalam pakan juga menjadi sebuah tuntutan untuk anak ayam yang berumur sampai 3 minggu. Baik itu untuk ayam potong maupun ayam petelur. Bukan saja untuk pertumbuhan sel-sel somatik saja namun juga untuk sel-sel organ lain yang bersifat khusus seperti untuk organ reproduksi maupun organ produsen zat kebal yang lain selain Bursa fabricius.

Selanjutnya langkah taktis berikut atau yang kedua adalah kondisi dan situasi litter atau lantai kandang. Tuntutan litter harus kering sebuah keharusan. Hindarkan litter yang lembab apalagi basah. Potensi kontaminan agen jamur dan juga agen penyakit yang bernama Koksidiosis adalah sebuah agen penyakit yang akan mampu mendegradasi kondisi kesehatan secara signifikan pada umur yang belia.

Oleh sebab itu alat pemanas buatan menjadi sangat penting arti dan maknanya. Sebab disamping menjadi perangsang pertumbuhan organ-organ di dalam tubuh anak ayam, juga menjadi pencegah munculnya kelembaban dalam lantai kandang. Jika pada usia di bawah 18 hari mampu terlepas dari sergapan penyakit Koksidiosis, maka menurut pengalaman Murtadji selama ini, setidaknya pintu gerbang awal kesuksesan membuat benteng terhadap serangan Gumboro telah tercipta.

Langkah taktis berikut yaitu yang ketiga adalah sebuah upaya memperkuat kondisi tubuh ayam dari luar berupa pemberian asupan multivitamin. Pemberian multivitamin yang terukur dan terporgram akan membantu proses penguatan status kekebalan dan pertumbuhan organ produsen zat kebal di umur awal.

Namun demikian mungkin perlu diperhatikan bahwa pemberian vitamin C adalah sebuah upaya yang sangat baik sekali. Bukan berarti jenis vitamin yang lain tak penting, namun vitamin C ini harus diutamakan lebih intens dalam volume maupun kualitasnya. Sebab memang banyak tersedia vitamin C, namun harus dipilih yang paling efektif diserap oleh sistem pencernaan dalam tubuh ayam.

Dan selanjutnya langkah taktis keempat adalah tentu saja yang utama adalah program vaksinasi itu sendiri. Vaksinasi yang dimaksud adalah pemberian vaksinasi yang tepat waktu dan melihat status kondisi kesehatan anak ayam. Vaksinasi yang benar dan baik akan mampu memberikan proteksi yang efektif terhadap serangan wabah Gumboro.

Selanjutnya diungkapkan oleh Murtadji, bahwa keempat langkah taktis itu adalah sebuah upaya minimal yang akan mampu mengantarkan ayam lebih kuat dalam menghadapi invasi oleh virus Gumboro.

Selama ini dari pengalaman Murtadji, jika ayam mampu terhindar dari wabah Koksidiosis ketika umur di bawah 21 hari, maka potensi terserang Gumboro relatif sangat kecil terjadi. Namun demikian bukan berarti jika sudah terbebas dari gangguan penyakit Koksidiosis, secara otomatis akan terbebas dari Gumboro ataupun jenis penyakit yang lain. Sebab aspek yang lain seperti kualitas nutrisi dalam pakan adalah juga sangat berkontribusi secara signifikan terhadap respon tubuh dalam membentuk zat kebal.

Selain itu juga ketepatan dan efektifitas suatu hasil vaksinasi Gumboro menentukan ayam terlindung secara baik dari virus penyebab Gumboro. Menjadi sebuah keharusan dalam melakukan vaksinasi harus benar dan baik serta menghindarkan ayam dari cekaman stres pasca vaksinasi. Oleh karena itulah maka asupan kualitas nutrisi dalam pakan dan juga multivitamin, khususnya vitamin C adalah menjadi sangat penting sekali.

Secara ringkas ditegaskan Murtadji, vaksinasi yang baik ditunjang dengan kualitas dan kuantitas pakan (termasuk asupan vitamin C) serta lantai kandang/litter yang sehat akan memberikan perlindungan yang sangat handal terhadap penyakit Gumboro. Menjadi kata kunci bahwa Koksidiosis di usia muda ayam, hampir pasti menjadi pintu masuk sangat leluasa wabah penyakit Gumboro. Dan jika Gumboro sudah menyergap, aneka penyakit yang lain akan dengan mudah merangsek, dan menimbrung masuk ke dalam tubuh anak ayam itu. (iyo)

Sumber: www.majalahinfovet.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>